Menyimpan Manisan Buah
Menyimpan Manisan Buah Harus Dengan Beberapa Tips

Menyimpan Manisan Buah Dengan Beberapa Tips Agar Tahan Lama

Menyimpan Manisan Buah Dengan Beberapa Tips Agar Tahan Lama

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Menyimpan Manisan Buah
Menyimpan Manisan Buah Harus Dengan Beberapa Tips

Menyimpan Manisan Buah Harus Dengan Beberapa Tips Agar Tahan Lama Dan Tetap Menjaga Tekstur Selalu Segar Nantinya. Untuk Menyimpan Manisan Buah setelah perayaan imlek perlu perhatian khusus karena kalau tidak di simpan dengan benar maka manisan bisa cepat rusak atau berubah rasa. Manisan buah memang punya kadar gula tinggi yang berfungsi sebagai pengawet alami. Tetapi itu bukan berarti bisa di biarkan begitu saja tanpa perlakuan yang tepat. Apalagi saat imlek biasanya banyak manisan di sajikan dalam wadah terbuka, terpapar udara dan kelembapan, yang bisa bikin teksturnya jadi lengket atau malah mengeras.

Salah satu faktor utama yang perlu di perhatikan adalah kelembapan. Manisan buah yang di biarkan di udara terbuka terlalu lama bisa menyerap kelembapan. Dan hal ini membuat teksturnya berubah dan berisiko berjamur. Sebaliknya kalau di simpan di tempat yang terlalu kering maka manisan bisa mengeras dan nggak enak di makan. Makanya penting untuk menyimpannya di wadah kedap udara supaya tetap segar dan tahan lebih lama.

Selain itu suhu penyimpanan juga berpengaruh pastinya. Beberapa jenis manisan buah seperti plum kering atau jeruk mandarin kering. Dan ini bisa tahan di suhu ruangan selama di simpan di tempat yang sejuk dan kering. Tapi untuk manisan yang lebih lembap seperti buah kering dengan lapisan gula yang tebal. Maka sebaiknya di simpan di kulkas supaya nggak mudah lengket atau berjamur. Kalau di simpan di kulkas pastikan di masukkan dalam wadah tertutup supaya nggak menyerap bau dari makanan lain. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah kebersihan wadah penyimpanan. Wadah yang masih ada sisa gula atau serpihan manisan yang sudah mulai lengket bisa jadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur. Sebelum menyimpan manisan sisa maka pastikan wadahnya bersih dan kering supaya manisan tetap terjaga kualitasnya.

Menyimpan Manisan Buah Dengan Bahan Alami

Menyimpan Manisan Buah Dengan Bahan Alami tentu bisa di lakukan setelah perayaan imlek. Hal inibisa jadi cara yang lebih sehat dan ramah lingkungan di bandingkan menggunakan bahan kimia atau pengawet tambahan. Bahan alami yang sering di gunakan adalah daun pandan. Selain memberikan aroma harum tentunya daun pandan juga bisa membantu menyerap kelembapan di dalam wadah penyimpanan. Sehingga manisan buah nggak cepat lembek atau berjamur. Caranya cukup sederhana cukup taruh beberapa lembar daun pandan kering dalam wadah tempat menyimpan manisan.

Selain daun pandan garam juga bisa di pakai sebagai penyerap kelembapan. Garam tak perlu di campur langsung dengan manisan tapi cukup di masukkan ke dalam kain kecil atau wadah terbuka dan di letakkan di dalam lemari penyimpanan. Garam akan menyerap kelembapan berlebih di sekitar manisan sehingga membantu mencegah pertumbuhan jamur. Kamudian daun salam atau daun jambu biji juga bisa di pakai untuk menjaga manisan tetap awet lebih lama.

Daun-daun ini punya sifat antimikroba alami yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada makanan. Cukup selipkan beberapa lembar daun ke dalam wadah manisan buah dan gantilah secara berkala agar tetap efektif.Selain itu madu bisa di gunakan untuk melapisi beberapa jenis manisan buah agar lebih tahan lama. Madu memiliki sifat antibakteri alami yang bisa membantu mencegah pembusukan. Kalau punya manisan buah seperti jahe kering atau mangga kering, melapisinya dengan sedikit madu bisa membantu menjaga kelembaban sekaligus menambah rasa manis alami.

Ciri Yang Sudah Tidak Layak Konsumsi

Manisan buah sisa imlek memang bisa bertahan cukup lama tapi ada beberapa Ciri Yang Sudah Tidak Layak Konsumsi. Tanda paling jelas adalah munculnya jamur atau bercak putih yang tak biasa di permukaan manisan. Biasanya ini terjadi kalau manisan di simpan di tempat lembap atau terkena udara terlalu lama. Kalau sudah ada jamur maka sebaiknya langsung dibuang karena bisa berbahaya buat kesehatan. Selain jamur ada juga perubahan tekstur juga jadi tanda penting. Manisan buah yang masih bagus biasanya punya tekstur kenyal atau sedikit kering tergantung jenisnya. Tapi kalau tiba-tiba jadi terlalu lembek, lengket berlebihan, atau malah mengeras seperti batu. Maka itu bisa jadi tanda kalau sudah mulai rusak. Misalnya manisan yang seharusnya tetap kenyal malah jadi berair atau berlendir. Hal ini berarti sudah ada fermentasi atau pertumbuhan mikroba yang bikin tak aman buat di makan.

Aroma juga bisa jadi petunjuk. Manisan buah yang masih segar biasanya punya bau khas dari buahnya atau aroma gula yang manis. Tapi kalau mulai muncul bau asam, bau menyengat, atau aroma aneh yang tak biasa itu bisa jadi tanda kalau manisan mulai mengalami pembusukan. Kadang perubahan bau ini terjadi karena manisan di simpan di tempat yang terlalu panas atau terkena udara lembap dalam waktu lama. Dari segi rasa kalau manisan sudah terasa pahit, asam, atau punya rasa aneh yang tak seperti biasanya. Maka sebaiknya jangan di teruskan untuk di makan. Manisan yang rusak bisa mengandung bakteri atau jamur yang nggak terlihat secara kasat mata. Jadi lebih baik berhati-hati daripada berisiko sakit perut atau keracunan makanan.

Kesalahan Yang Paling Sering Terjadi

Banyak orang tak sadar kalau menyimpan manisan buah setelah perayaan imlek itu tak bisa asal-asalan. Beberapa Kesalahan Yang Paling Sering Terjadi adalah dengan membiarkan manisan terlalu lama di wadah terbuka. Saat perayaan tentu manisan biasanya di sajikan dalam toples atau piring tanpa penutup. Dan kalau tak segera di pindahkan ke wadah yang lebih rapat setelah acara selesai. Kelembapan udara bisa membuatnya jadi lengket, berair, atau malah mengeras. Kesalahan lainnya adalah dengan mencampur berbagai jenis manisan dalam satu wadah. Meskipun kelihatannya praktis tapi sebenarnya ini bisa bikin kualitas masing-masing manisan cepat berubah. Ada beberapa manisan yang lebih lembap seperti buah kering dengan lapisan gula tebal. Sementara yang lain lebih kering seperti plum kering atau jahe kering. Kalau di campur yang lebih lembap bisa memengaruhi tekstur manisan yang lebih kering dan membuat keduanya jadi tak tahan lama.

Banyak juga yang salah menyimpan manisan di tempat yang terlalu panas atau terkena sinar matahari langsung. Suhu panas bisa membuat manisan cepat meleleh terutama yang punya lapisan gula atau caramel. Sementara sinar matahari bisa bikin warna dan rasa berubah. Sebaiknya simpan manisan di tempat sejuk dan kering. Karena ini jauh dari sumber panas seperti kompor atau jendela yang terkena matahari langsung. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah lupa membersihkan wadah penyimpanan sebelum di pakai lagi. Kadang orang langsung memasukkan sisa manisan ke dalam toples yang masih ada sisa gula atau remah-remah dari manisan sebelumnya. Padahal sisa ini bisa jadi tempat berkembangnya jamur atau bakteri yang bikin manisan cepat basi. Jadi pastikan wadahnya benar-benar bersih dan kering sebelum di pakai lagi. Inilah beberapa kesalahan dari Menyimpan Manisan Buah.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait