
Cuci Steam Bikin Komstir Motor Cepat Rusak Dan Hal Ini Menjadi Risiko Tersembunyi Di Balik Kebiasaan Mencuci Motor. Saat ini Cuci Steam memang jadi pilihan banyak pemilik motor karena hasilnya bisa membuat motor terlihat bersih maksimal. Tekanan air yang kuat mampu mengangkat lumpur, debu, dan kotoran membandel, bahkan di bagian yang sulit dijangkau. Namun, di balik hasilnya yang mengkilap, cara mencuci ini justru bisa mempercepat kerusakan beberapa komponen motor jika dilakukan sembarangan. Salah satu yang paling sering terdampak adalah komstir, yaitu komponen penting di bagian leher kemudi yang berfungsi menjaga kestabilan setang saat motor dikendarai.
Komstir terdiri dari dua bearing dan beberapa bola baja kecil yang terpasang di rumah komstir. Komponen ini bekerja dengan sistem pelumasan yang halus agar putaran setang tetap ringan dan tidak goyah. Ketika motor dicuci dengan air bertekanan tinggi, semprotan yang diarahkan ke area kemudi bisa membuat air masuk ke dalam rumah komstir. Jika air sudah masuk dan bercampur dengan pelumas, maka grease atau gemuk yang melindungi bearing akan tercuci atau mengering. Akibatnya, bagian dalam komstir menjadi kering dan mudah berkarat. Dalam jangka waktu tertentu, karat ini akan menyebabkan gesekan kasar sehingga komstir terasa berat, bergetar, bahkan bisa menimbulkan bunyi berdecit saat motor dikendarai.
Selain itu, semprotan air bertekanan juga dapat mendorong debu dan pasir masuk ke celah komstir. Partikel kecil tersebut bisa bertahan di dalam dan menimbulkan gesekan tambahan yang mempercepat keausan bola-bola bearing. Ketika hal ini terjadi, setang motor tidak lagi stabil dan terasa “ngunci” saat di belokkan ke kiri atau kanan. Jika di biarkan terlalu lama, komstir bisa aus dan harus di ganti seluruh setnya, yang biayanya tidak sedikit.
Kerusakan komstir akibat kebiasaan mencuci motor dengan tekanan air tinggi sering kali tidak langsung terasa, tetapi gejalanya akan muncul perlahan seiring waktu. Salah satu Tanda Komstir Rusak adalah setang motor terasa berat atau seret saat di belokkan. Biasanya, ini terjadi karena air bertekanan telah masuk ke dalam rumah komstir dan mencuci bersih gemuk pelumas yang melindungi bearing. Tanpa pelumasan yang cukup, gesekan antara bola-bola bearing dan dudukannya menjadi kasar, sehingga pergerakan setang tidak lagi halus seperti sebelumnya.
Selain terasa berat, setang motor juga bisa menunjukkan gejala “ngunci” atau tersendat saat di belokkan ke kiri dan kanan. Kondisi ini menandakan bahwa bagian dalam komstir mulai berkarat atau bearing-nya aus akibat gesekan tanpa pelumas. Jika di perhatikan lebih detail, pengendara akan merasakan titik-titik macet di tengah atau di sisi tertentu saat memutar setang. Tanda ini harus segera di waspadai karena menunjukkan bahwa bearing sudah tidak bekerja dengan sempurna dan bisa membahayakan kestabilan motor saat melaju.
Tanda lain yang sering muncul adalah getaran di bagian setang atau kepala motor saat melewati jalan bergelombang. Getaran ini di sebabkan oleh keausan pada bola-bola komstir yang membuat dudukannya tidak lagi rapat. Akibatnya, saat roda depan menerima hentakan, getaran langsung merambat ke setang dan terasa hingga ke tangan pengendara. Dalam beberapa kasus, suara berdecit atau bunyi “klotok-klotok” juga bisa terdengar saat motor melaju di jalan tidak rata. Ini menandakan bahwa bagian dalam komstir sudah longgar dan tidak stabil.
Cuci steam memang jadi pilihan populer karena bisa membuat motor terlihat bersih sempurna hanya dalam waktu singkat. Tekanan air yang tinggi mampu mengangkat lumpur dan kotoran hingga ke celah-celah kecil yang sulit di jangkau. Namun, di balik hasilnya yang mengilap, Cuci Steam Bisa Menjadi Penyebab Kerusakan pada komstir motor jika di lakukan tanpa hati-hati. Komstir merupakan bagian penting di area leher kemudi yang berfungsi menjaga kestabilan arah setang dan keseimbangan motor. Komponen ini terdiri dari bearing dan bola-bola baja kecil yang bekerja halus berkat lapisan pelumas khusus atau gemuk.
Masalah muncul ketika air bertekanan tinggi dari mesin steam di arahkan ke bagian kepala motor atau leher kemudi. Tekanan air yang terlalu kuat dapat memaksa air masuk ke dalam rumah komstir melalui celah kecil di antara as setang dan dudukan komstir. Jika air sudah masuk, pelumas yang ada di dalam akan tercuci dan daya lindungnya berkurang. Gemuk yang seharusnya melindungi bola-bola bearing dari gesekan dan karat menjadi hilang, membuat bagian dalam komstir mudah kering. Dalam kondisi kering ini, gesekan logam terhadap logam pun meningkat, menyebabkan aus, karat, dan akhirnya kerusakan pada sistem komstir.
Selain mencuci pelumas, air juga bisa membawa partikel debu atau pasir masuk ke dalam celah komstir. Partikel ini akan ikut bergesekan bersama bearing saat motor di gunakan, mempercepat keausan dan menimbulkan sensasi setang berat atau tersendat. Gejala lainnya, setang bisa terasa “ngunci” ketika di belokkan ke kanan atau kiri, dan muncul getaran di bagian depan saat melaju di jalan bergelombang. Semua ini berawal dari kebiasaan mencuci dengan tekanan air tinggi tanpa memperhatikan arah semprotan.
Kebiasaan mencuci motor dengan tekanan air tinggi tanpa memperhatikan arah semprotan bisa menimbulkan kerusakan serius pada beberapa komponen, terutama komstir. Kerusakan ini tidak hanya membuat kenyamanan berkendara menurun, tetapi juga bisa menambah biaya perawatan yang cukup besar. Saat gemuk pelumas di dalam komstir tercuci bersih akibat semprotan air, bagian bearing akan cepat aus dan berkarat. Akibatnya, komstir menjadi seret, berat saat di belokkan, dan bahkan bisa “ngunci” ketika motor sedang di kendarai. Jika kondisi ini di biarkan, satu-satunya solusi adalah melakukan servis besar atau mengganti seluruh set komstir, yang tentu memerlukan biaya tambahan.
Biaya Perbaikan Komstir tidak bisa di bilang murah. Untuk motor bebek atau skuter matik, penggantian komstir biasanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp300.000, tergantung jenis dan merek motor. Namun, untuk motor sport atau motor besar, biayanya bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp800.000. Itu pun belum termasuk ongkos jasa bengkel, yang bisa menambah biaya sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000 tergantung tingkat kesulitan. Jika kerusakan sudah menyebar hingga ke dudukan komstir atau bagian bearing dalam, penggantian bisa memakan waktu lebih lama dan biaya pun meningkat.
Selain komstir, kebiasaan mencuci dengan tekanan air tinggi juga dapat merusak komponen lain seperti sok depan, kelistrikan di area speedometer, dan saklar setang. Kerusakan di bagian-bagian ini tentu memperbesar total biaya perbaikan. Bayangkan, hanya karena cara mencuci yang salah, pengendara bisa mengeluarkan biaya hingga hampir satu juta rupiah untuk memperbaiki berbagai komponen yang rusak.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik motor untuk lebih berhati-hati saat mencuci kendaraan. Hindari menyemprot air langsung ke bagian leher kemudi dan area sensitif lainnya. Gunakan tekanan sedang, serta lakukan pelumasan ulang setelah mencuci. Langkah kecil ini bisa mencegah kerusakan yang mahal dan menjaga performa motor tetap prima tanpa perlu menguras kantong untuk perbaikan akibat kerusakan Cuci Steam.