
Bandara Internasional Komodo Kembali Beroperasi Selasa Pagi Dan Hal Ini Tentu Menjadi Kemudahan Bagi Pebisnis Maupun Wisatawan. Saat ini Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo kembali beroperasi pada Selasa pagi setelah sempat ditutup. Di tutup pada Senin petang karena abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki‑laki menyebar hingga ke wilayah bandara, mengakibatkan potensi berbahaya bagi keselamatan penerbangan. Abu tersebut terdeteksi melalui uji kertas khusus yang menunjukkan partikel abu menempel di area landasan dan terminal, sehingga pihak otoritas segera mengeluarkan NOTAM dan menghentikan semua penerbangan sementara.
Pada Selasa pagi, sekitar pukul 06.00 WITA, tim teknis bandara dan petugas cuaca melakukan uji ulang guna memastikan kondisi landasan telah aman. Hasil pemeriksaan menunjukkan kini aman tidak ada abu yang cukup membahayakan. Dengan pertimbangan itu, Bandara Komodo mencabut NOTAM dan mulai membuka kembali rute penerbangannya sekitar pukul 07.00 WITA. Sejumlah penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan di nyatakan berjalan normal dengan jumlah jumlah jadwal harian yang kembali stabil.
Meskipun bandara sudah beroperasi kembali, protokol keamanan tetap diterapkan secara ketat. Tim UPBU bersama stasiun meteorologi setempat terus melakukan pemeriksaan rutin di sepanjang hari untuk memantau kemungkinan semburan abu lanjutan. Maskapai penerbangan juga diminta melakukan penilaian dan penilaian risiko tambahan untuk memastikan pesawat dalam kondisi aman terbang.
Selain itu, otoritas pelabuhan dan jasa kapal wisata di Labuan Bajo di imbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan jarak pandang dan kualitas udara akibat sisa-sisa abu vulkanik. Mereka diminta menyediakan alat bantu pernapasan dan filter udara bagi penumpang dan awak jika diperlukan, serta menyiapkan rencana darurat jika kondisi alam memburuk kembali. Selama penutupan bandara semalam, puluhan penerbangan mengalami pembatalan atau penundaan, berdampak pada ratusan hingga lebih dari seribu penumpang.
Pemulihan Operasional Bandara Internasional Komodo pada Selasa pagi menjadi sinyal positif bagi stabilitas transportasi udara dan sektor pariwisata di Labuan Bajo. Setelah sempat di tutup sementara karena abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi, pihak otoritas bandara bergerak cepat melakukan uji kelayakan kondisi landasan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa landasan bersih dari partikel abu, sehingga bandara di nyatakan aman dan kembali beroperasi penuh sejak pukul 07.00 WITA. Proses pembukaan kembali ini menunjukkan kesiapsiagaan dan koordinasi yang solid antara otoritas penerbangan, BMKG, serta instansi terkait lainnya, sehingga gangguan operasional dapat diatasi hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Keputusan untuk kembali membuka bandara juga memperhitungkan kebutuhan masyarakat dan wisatawan yang mengandalkan konektivitas udara ke dan dari Labuan Bajo.
Pemulihan operasional ini membawa harapan besar bagi pelaku pariwisata di wilayah tersebut. Labuan Bajo merupakan destinasi unggulan nasional dan internasional, terutama dengan daya tarik utama seperti Taman Nasional Komodo, gugusan pulau eksotis, serta aktivitas wisata bahari yang mendunia. Penutupan bandara meski singkat sempat menimbulkan kekhawatiran karena membatalkan belasan penerbangan dan mengganggu arus wisatawan. Namun, kembalinya penerbangan secara normal pada hari berikutnya menjadi penegasan bahwa Labuan Bajo tetap terbuka dan siap menyambut wisatawan. Agen perjalanan dan operator tur kini kembali mengatur jadwal keberangkatan dan menyambut tamu yang sempat tertunda.
Selain itu, prospek kunjungan wisata ke Labuan Bajo tetap menjanjikan. Dengan akses udara yang sudah normal, serta peringatan cuaca dan vulkanik yang terus di monitor. Kepercayaan publik terhadap keamanan destinasi ini tetap terjaga. Pihak bandara juga menyampaikan bahwa operasional di pastikan berjalan sesuai standar keselamatan dan kenyamanan, dengan langkah antisipasi yang di siapkan jika terjadi gangguan alam di kemudian hari.
Bandara Internasional Komodo Siap Melayani Penerbangan Internasional secara penuh. Kesiapan ini merupakan hasil dari proses pengembangan infrastruktur, penyempurnaan fasilitas, serta dukungan regulasi yang matang dari pemerintah. Bandara ini sudah di lengkapi dengan landasan pacu sepanjang 2.650 meter. Yang mampu menampung pesawat berbadan sedang seperti Airbus A320 dan Boeing 737. Hal ini memungkinkan bandara melayani penerbangan internasional jarak menengah dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. Terminal penumpang pun telah di perluas dan di lengkapi dengan fasilitas imigrasi. Bea cukai, serta ruang karantina sesuai standar bandara internasional.
Secara operasional, bandara ini sudah melayani penerbangan internasional reguler beberapa kali dalam seminggu, dengan rute menuju Kuala Lumpur dan Singapura. Maskapai-maskapai berbiaya rendah telah membuka jalur langsung ke Labuan Bajo, yang memperkuat posisi kota ini sebagai destinasi wisata unggulan. Adanya rute internasional langsung tidak hanya memudahkan wisatawan mancanegara mencapai Labuan Bajo tanpa transit. Tetapi juga meningkatkan daya saing sektor pariwisata lokal. Hotel, operator tur, serta pelaku UMKM di sekitar Labuan Bajo pun turut merasakan dampak positif dari meningkatnya kunjungan internasional tersebut.
Pengelolaan bandara yang kini melibatkan mitra swasta dan operator internasional turut meningkatkan kualitas pelayanan. Mulai dari sistem check-in hingga prosedur kedatangan internasional kini mengikuti standar bandara global. Petugas imigrasi dan karantina juga telah di persiapkan secara khusus untuk menghadapi peningkatan volume penumpang dari luar negeri. Tak hanya itu, pengelola bandara juga tengah mendorong pembukaan rute baru ke negara-negara lain. Seperti Australia dan Korea Selatan, guna memperluas jaringan internasional ke Labuan Bajo.
Kesiapan Bandara Internasional Komodo dalam melayani penerbangan internasional di topang oleh Penguatan Infrastruktur Dan Kesiagaan Maskapai penerbangan yang telah di rencanakan secara matang. Dari sisi infrastruktur, bandara ini telah mengalami pengembangan besar dalam beberapa tahun terakhir, khususnya pada perpanjangan landasan pacu menjadi 2.650 meter. Dengan panjang ini, Bandara Komodo kini mampu melayani pesawat berbadan. Sedang yang biasa di gunakan untuk rute internasional seperti Airbus A320 dan Boeing 737. Selain landasan pacu, apron dan taxiway juga di perluas untuk menampung lebih banyak pesawat yang datang dan pergi secara bersamaan. Terminal penumpang turut di perbaharui, kini di lengkapi ruang tunggu yang lebih luas. Area check-in digital, serta fasilitas imigrasi dan bea cukai yang memenuhi standar internasional. Ruang karantina, pos kesehatan, dan sarana keamanan pun di siapkan untuk mendukung prosedur pemeriksaan penumpang dan barang dari luar negeri.
Di sisi maskapai, kesiagaan juga sangat terlihat dari komitmen mereka membuka rute internasional langsung ke Labuan Bajo. Maskapai penerbangan telah melakukan penilaian teknis dan operasional. Termasuk simulasi keamanan, uji coba pendaratan, serta pelatihan awak kabin dan kru darat. Sebelum membuka rute, maskapai juga meninjau kesiapan bandara dalam menangani penumpang asing. Seperti kecepatan proses imigrasi dan kenyamanan penumpang saat transit. Tidak hanya itu, maskapai juga menyesuaikan jadwal penerbangan agar selaras dengan jam operasi bandara. Sekaligus mengatur sistem rotasi armada untuk memastikan pelayanan berjalan lancar.
Kerja sama antara otoritas bandara dan maskapai di lakukan secara intensif untuk memastikan tidak ada kendala saat pengoperasian penerbangan internasional. Setiap kedatangan dan keberangkatan pesawat di awasi oleh petugas dengan prosedur tetap. Termasuk penanganan bagasi dan arus keluar-masuk penumpang Bandara Internasional Komodo.